Setelah sekian lama aku nggak ngupdate blog, karena keasyikan belajar
buat UAN, dan setelah UAN juga gak punya ide buat nulis di blog,
ditambah kecanduan Facebook yang semakin hari semakin parah, akhirnya
(alhamdulillah) sekarang bisa ngupdate blog. Semoga aku bisa keep
istiqomah buat ngupdate blog, hehehe.
Satu hal yang membedakan
hidupku saat ini dengan hidup2ku yang lalu… aku sudah lulus SMP!!! Wah,
alhamdulillah, sungguh bener-bener seneng waktu aku tau aku bisa lulus
SMP. Perjuanganku buat lulus juga nggak bisa dibilang gampang. Well,
sebenarnya sih soal UAN tuh gak susah-susah amat. Justru bisa dibilang
mudah. Tapi gak tau kenapa yaa kok jadi kelihatan susah. Padahal, kalo
dibandingkan sama soal-soal dari guru-guruku di SpiLuqkim (SMP Putri
Luqman Al Hakim), bener-bener gak ada apa-apanya. Soal-soal dari guruku
bener-bener sepuluh kali lipat lebih sulit.
Dan alhamdulillah (untuk kedua kalinya),
Di
sini aku juga mau ngungkapin kesalutanku buat temen-temen SpiLuqkim
angkatan ’06, yang berhasil melewati UAN dengan jujur. Padahal di luar
sana banyak hal – hal yang menggoda… dan banyak yang mengerjakan UAN
dengan tidak jujur. Tapi temen-temenku bisa melawan godaan-godaan
syaithan itu…
Setelah sadar bahwa aku lulus…
Kini ada hal
lain yang sedang kupikirkan. Apa yang kudapat dari SpiLuqkim ini?
Setelah tiga tahun aku mengalami berbagai hal di sini, baik yang indah
maupun yang menyakitkan. Apa yang kudapat dari semua itu??? Apa yang
membedakan aku sebelum masuk SMP dan setelah lulus SMP? Adakah suatu hal
yang berubah? (otomatis perubahan positif yaa). Kalo gak ada bedanya,
berarti aku sekolah sama gak sekolah sama aja dong? Berarti aku sekolah
selama tiga tahun gak berguna dong? cuman buang-buang uang, buang-buang
waktu, dan buang-buang tenaga dong?
Dibandingkan dengan SD, yang
perubahan besarnya sungguh drastis. Dari yang tidak bisa membaca jadi
bisa melahap bertumpuk-tumpuk buku, dari yang sebelumnya tidak bisa
menulis bisa menulis hingga buku menjadi penuh tulisan. Sungguh
perubahan yang drastis. Apakah di SMP ini aku juga mengalami perubahan
drastis?
Sampe sekarang aku juga bingung.
Mungkin orang-orang yang membaca tulisanku ini bingung, gimana bisa sekolah dibilang gak ada gunanya?
Yah,
memang, aku bisa tau ilmu-ilmu yang tidak kudapatkan di SD. Matematika,
IPA, Bahasa Inggris, dsb, dsb. Tapi??? Apakah ilmu itu benar-benar
membuahkan hasil di kehidupanku saat ini? Apakah dengan aku memahami IPA
aku bisa membuat mikroskop? Apakah dengan aku belajar bahasa inggris
aku bisa membuat buku bahasa inggris? Rasa-rasanya perubahan itu tidak
drastis. Hanya saja aku menjadi lebih tahu. Titik.
Memang, dengan
aku belajar bahasa arab, aku jadi bisa berpidato bahasa arab, dan sempat
memenangi kontes pidato bahasa arab. Tapi??? Apakah aku menang kontes
pidato merupakan sebuah perubahan yang besar? Apakah besar manfaatnya di
kehidupanku sehari-hari? Rasanya hari-hariku setelahnya juga
biasa-biasa saja. Tidak ada yang beda. Lagipula, apakah tujuanku sekolah
SMP ini untuk memenangi lomba pidato bahasa arab? Rasanya juga tidak.
Hal
lain adalah… sekarang aku bisa bikin facebook, blog, friendster, email,
y!m. ya, itu benar-benar sebuah perubahan. Tapi, kurasa itu bukan ilmu
yang hanya bisa kudapatkan dengan sekolah. Rasanya itu hanya ilmu
sepele, yang bisa dipelajari secara otodidak. Secara coba-coba. Secara
iseng-iseng. Dan memang hasilnya juga tidak terlalu wah. Hanya blog yang
biasa-biasa saja.
So, kesimpulannya, sampe detik ini, aku belum
berhasil menemukan perubahan luar biasaku. Aku belum menemukan bedanya,
sebelum masuk SMP dan setelah lulus SMP.
Aku nggak ingin melakukan
hal yang sama di SMA ku nanti. Aku ingin membuat perubahan yang
benar-benar luar biasa. Aku tidak ingin sekolahku tiga tahun tanpa
perubahan luar biasa. Harus ada bedanya antara sebelum aku sekolah dan
setelah aku sekolah.
Doakan aku agar tekadku kali ini tercapai!
kali
ini aku merasa bukan hanya lulus. Tapi lulus dengan nilai yang
memuaskan. 38,30 dari 40. dengan nilai matematika 10. sempurna.
Alhamdulillah… semua ini kupersembahkan untuk guru-guruku di SpiLuqkim,
khususnya guru matematika ku, untuk SpiLuqkim sendiri, dan untuk
angkatan ’06. sebenarnya sih yang ndorong aku buat dapet nilai sempurna
itu adalah guru matematikaku sendiri. Beliau pernah berkata, beberapa
minggu sebelum UAN, “SpiLuqkim belum pernah ada yang dapet matematika 10
nih… padahal spalukhaz tahun lalu ada dua orang…”. Sejak aku denger
kata-kata itu dari guru matematika ku, aku jadi bertekad untuk dapet
nilai matematika 10. sebenernya targetku sih 10 untuk semua mata
pelajaran, but I’m really sorry, faktanya aku gak bisa targetku. Yah,
alhamdulillah, untuk matematika targetku bener-bener tercapai. Thanks
for my teachers who teach me and give me support…