Saturday, June 2, 2012

Setelah lulus SMP

Setelah sekian lama aku nggak ngupdate blog, karena keasyikan belajar buat UAN, dan setelah UAN juga gak punya ide buat nulis di blog, ditambah kecanduan Facebook yang semakin hari semakin parah, akhirnya (alhamdulillah) sekarang bisa ngupdate blog. Semoga aku bisa keep istiqomah buat ngupdate blog, hehehe.
Satu hal yang membedakan hidupku saat ini dengan hidup2ku yang lalu… aku sudah lulus SMP!!! Wah, alhamdulillah, sungguh bener-bener seneng waktu aku tau aku bisa lulus SMP. Perjuanganku buat lulus juga nggak bisa dibilang gampang. Well, sebenarnya sih soal UAN tuh gak susah-susah amat. Justru bisa dibilang mudah. Tapi gak tau kenapa yaa kok jadi kelihatan susah. Padahal, kalo dibandingkan sama soal-soal dari guru-guruku di SpiLuqkim (SMP Putri Luqman Al Hakim), bener-bener gak ada apa-apanya. Soal-soal dari guruku bener-bener sepuluh kali lipat lebih sulit.
Dan alhamdulillah (untuk kedua kalinya),
Di sini aku juga mau ngungkapin kesalutanku buat temen-temen SpiLuqkim angkatan ’06, yang berhasil melewati UAN dengan jujur. Padahal di luar sana banyak hal – hal yang menggoda… dan banyak yang mengerjakan UAN dengan tidak jujur. Tapi temen-temenku bisa melawan godaan-godaan syaithan itu…
Setelah sadar bahwa aku lulus…
Kini ada hal lain yang sedang kupikirkan. Apa yang kudapat dari SpiLuqkim ini? Setelah tiga tahun aku mengalami berbagai hal di sini, baik yang indah maupun yang menyakitkan. Apa yang kudapat dari semua itu??? Apa yang membedakan aku sebelum masuk SMP dan setelah lulus SMP? Adakah suatu hal yang berubah? (otomatis perubahan positif yaa). Kalo gak ada bedanya, berarti aku sekolah sama gak sekolah sama aja dong? Berarti aku sekolah selama tiga tahun gak berguna dong? cuman buang-buang uang, buang-buang waktu, dan buang-buang tenaga dong?
Dibandingkan dengan SD, yang perubahan besarnya sungguh drastis. Dari yang tidak bisa membaca jadi bisa melahap bertumpuk-tumpuk buku, dari yang sebelumnya tidak bisa menulis bisa menulis hingga buku menjadi penuh tulisan. Sungguh perubahan yang drastis. Apakah di SMP ini aku juga mengalami perubahan drastis?
Sampe sekarang aku juga bingung.
Mungkin orang-orang yang membaca tulisanku ini bingung, gimana bisa sekolah dibilang gak ada gunanya?
Yah, memang, aku bisa tau ilmu-ilmu yang tidak kudapatkan di SD. Matematika, IPA, Bahasa Inggris, dsb, dsb. Tapi??? Apakah ilmu itu benar-benar membuahkan hasil di kehidupanku saat ini? Apakah dengan aku memahami IPA aku bisa membuat mikroskop? Apakah dengan aku belajar bahasa inggris aku bisa membuat buku bahasa inggris? Rasa-rasanya perubahan itu tidak drastis. Hanya saja aku menjadi lebih tahu. Titik.
Memang, dengan aku belajar bahasa arab, aku jadi bisa berpidato bahasa arab, dan sempat memenangi kontes pidato bahasa arab. Tapi??? Apakah aku menang kontes pidato merupakan sebuah perubahan yang besar? Apakah besar manfaatnya di kehidupanku sehari-hari? Rasanya hari-hariku setelahnya juga biasa-biasa saja. Tidak ada yang beda. Lagipula, apakah tujuanku sekolah SMP ini untuk memenangi lomba pidato bahasa arab? Rasanya juga tidak.
Hal lain adalah… sekarang aku bisa bikin facebook, blog, friendster, email, y!m. ya, itu benar-benar sebuah perubahan. Tapi, kurasa itu bukan ilmu yang hanya bisa kudapatkan dengan sekolah. Rasanya itu hanya ilmu sepele, yang bisa dipelajari secara otodidak. Secara coba-coba. Secara iseng-iseng. Dan memang hasilnya juga tidak terlalu wah. Hanya blog yang biasa-biasa saja.
So, kesimpulannya, sampe detik ini, aku belum berhasil menemukan perubahan luar biasaku. Aku belum menemukan bedanya, sebelum masuk SMP dan setelah lulus SMP.
Aku nggak ingin melakukan hal yang sama di SMA ku nanti. Aku ingin membuat perubahan yang benar-benar luar biasa. Aku tidak ingin sekolahku tiga tahun tanpa perubahan luar biasa. Harus ada bedanya antara sebelum aku sekolah dan setelah aku sekolah.
Doakan aku agar tekadku kali ini tercapai!
kali ini aku merasa bukan hanya lulus. Tapi lulus dengan nilai yang memuaskan. 38,30 dari 40. dengan nilai matematika 10. sempurna. Alhamdulillah… semua ini kupersembahkan untuk guru-guruku di SpiLuqkim, khususnya guru matematika ku, untuk SpiLuqkim sendiri, dan untuk angkatan ’06. sebenarnya sih yang ndorong aku buat dapet nilai sempurna itu adalah guru matematikaku sendiri. Beliau pernah berkata, beberapa minggu sebelum UAN, “SpiLuqkim belum pernah ada yang dapet matematika 10 nih… padahal spalukhaz tahun lalu ada dua orang…”. Sejak aku denger kata-kata itu dari guru matematika ku, aku jadi bertekad untuk dapet nilai matematika 10. sebenernya targetku sih 10 untuk semua mata pelajaran, but I’m really sorry, faktanya aku gak bisa targetku. Yah, alhamdulillah, untuk matematika targetku bener-bener tercapai. Thanks for my teachers who teach me and give me support…