Sunday, February 5, 2017

Surga dan Neraka

Allah menciptakan surga dan neraka, yang kelak akan diisi oleh manusia. Di mana nanti kita berada -surga atau neraka- akan ditentukan melalui proses kompetisi yang panjang selama hidup di dunia; yaitu kompetisi dalam mengumpulkan pahala. Kompetisi ini berakhir pada waktu kita mati, karena tidak ada kesempatan pengumpulan pahala lagi setelah kita mati.

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

Seseorang yang berhasil mengumpulkan pahala yang banyak, tempatnya kelak adalah di surga. Sedangkan bagi yang lalai, tidak diragukan lagi, ia akan berada di tempat sebaliknya, yaitu neraka. Jadi, surga adalah merupakan puncak hadiah yang akan diraih oleh manusia. Dan untuk mendapatkan hadiah puncak ini, tentu saja tidaklah mudah. Diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh, karena Allah akan terus menerus menguji keuletan kita dalam mematuhi “aturan main” yang dibuat-Nya.

Dunia itu adalah nerakanya orang mukmin dan surganya orang kafir. Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan

Bentuk ujian Allah itu bermacam-macam. Hal ini adalah wajar, mengingat hadiahnya pun luar biasa, yaitu hidup abadi dalam kebahagiaan di surga. Ujian terberat yang dirasakan oleh kebanyakan orang, umunya adalah yang berkaitan dengan harta atau pangkat. Harta atau pangkat dapat dengan mudah membuat manusia terbius, terlupa akan tujuan hidupnya di dunia. Harta yang seharusnya digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan ketaatan pada aturan main-Nya, terbuai justru digunakan untuk melanggar ‘aturan main’ itu .

Untuk dapat mengatasi berbagai macam ujian Allah ini, Nanda harus mempunyai bekal motivasi yang kuat. Karena hanya denagn motivasi yang kuat, akan tercipta semangat yang hebat. Dan dengan semangat yang hebat, segala godaan yang berasal dari nafsu dan setan yang gila pun akan dapat ditaklukkan.


Menurut Imam Ghazaly. Kelak semua manusia akan melintasi jembatan yang di bawahnya terdapat neraka. Jembatan ini dikenal dengan sebutan shiratha’l-mustaqim. Kelak bakal ada yang melewatinya secepat kilat, ada juga yang berlalu seperti angina atau sekencang larinya kuda, dan ada pula yang secepat terbangnya burung. Namun di samping itu, ada juga yang berjalan biasa atau yang merangkak hingga hangus menjadi arang. Bahkan ada yang tersandung sehingga terjatuh ke dalam neraka. Perbedaan cara ini dikarenakan perbedaan sikap hidup selama di dunia, yaitu apakah selalu taat, atau sering membangkang pada aturan main-Nya. Shiratha’l mustaqim bukanlah jembatan seperti di dunia yang dapat ditempuh dengan kekuatan fisik atau kaki, tetapi jembatan ini hanya dapat diseberangi dengan kekuatan hati. Hati yang selalu membangkang ibarat sepasang kaki yang lumpuh (pincang), sedangkan hati yang selalu taat pada aturan main-Nya ibarat sepasang kaki seorang pelari ulung.

Wednesday, January 11, 2017

Masih Banyak Hal yang Perlu Disyukuri

Hidup ini sebenarnya sederhana, segala bentuk pertimbangan yang membuatnya bercabang.
Itu berarti cara berpikir yang harus diubah.
Kadang-kadang, kita menyayangi orang yang salah. 
Yang nggak ingin disayang dan lebih bahagia kalau kita jauh dari hidupnya. 
Dan "terlalu sayang" itu mungkin pertanda bahwa kita harus menghentikan perasaan itu. 
Semua yang berlebihan nggak baik kan? ☺
Sampai-sampai ada yang sebegitu sakit hatinya sampai lupa bahwa ada orang lain yang hatinya juga tersakiti. Lalu berpikir, "Gak ada yang mau ngertiin aku." Ada.

Jadi mengubah orang lain itu mustahil. Bagaimana kalau kita membiarkan mereka menjadi diri mereka, sementara kita tetap mencintai diri sendiri?

You never get me. That's the whole point.

Wednesday, December 7, 2016

Antara Hidup dan Mati !!!



Kehidupan di alam buana tak seabadi yang kau kira, ia tak seindah yang engkau pandang, ia tak sekemilau dari yang engkau duga. Prihal mata yang tak pernah enggan membuka romansa hubungan suci dengan pencipta, mencipta suasana dangkal yang hadir pada kedua bola mata yang tak pernah sampai melihatnya. Banyak dari kita yang terbengkalai dan terlalu silau pada kehidupan didunia, dan terlalu mencintai dunia tapi takut kematian.

Betapapun kita menikmati dunia ini, maka kelak sampailah jua kita pada pintu yang sebenar-benarnya megah. Yang tiada ragu suatu timbalan akan rezeki Allah menurunkan kita ke dunia. Pintu tersebut seolah menjadi gerbang tempat engkau kembali bertemu dengan sang Allah maha gagah. Pintu tersebut seolah menjadi sebuah jawaban atas apa-apa yang telah kita lakukan didunia.

Kehidupan buana itu seperti kita menunggu pada tujuan akhir yang nyata. Kehendak Allah maha mulia tak pernah bisa kita bantah, tak pernah bisa kita tolak dan tak pernah bisa kita mengelak kepada suatu keniscayaan yang telah tertulis didalam kepastian yang nyata. Karena dia maha kuasa pada diri kita yang kerdil, yang bila kita bandingkan kita itu bagai titik tinta pena dibahagian samudera yang membahana bumi.

Allah maha mulia memang adil, Dia adalah hakim paling adil diseantero semesta raya. Dia ciptakan kita bernafas, bertumbuh dan berakhir. Lalu dimulailah kita pada babak yang baru, babak yang semuanya serba lurus, tak pernah berkelok kebenarannya barang sebiji dzarohpun. Maka kita harus percaya bahwa ada suatu kehidupan yang abadi setelah kematian kita di alam buana.

Bagi orang-orang yang mengira bahwa hidup itu akan berakhir seiring dengan orang-orang mengiring kita pada tanah yang cokelat pekat, tiada yang hancur luluh dengan tanah akan bangkit, tulang belulang yang tiada tanpa daging akan bangkit.

Merekalah yang tak pernah bersyukur pada yang maha pemberi, mereka seolah tak pernah mau untuk bersujud kepada sang maha kuasa atas segala daya. Bahkan banyak dari kita yang membantah keberadaanya. Sungguh wahai manusia, engkau berada didalam kesesatan yang nyata.
Maka didalam mereka terdapat suatu permintaan dari beribu penyesalannya tatkala hidup didunia dengan kesia-siaan yang nyata. Tak pernah mau untuk menaati kewajiban yang dianjurkan untuk menyembah Allah Maha Kuasa atas Semesta Raya. Mereka ingkar pada ketetapan yang diturunkan Allah.

Maka bagi mereka adalah orang yang hendak mengajukan untuk hidup sekali lagi hanya untuk menyembah Allah maha Mulia. Tapi Allah jua telah berkuasa atas waktu-waktu yang telah ditentukan bagi manusia. Andaikala penyesalan datangnya sebelum kita menutup mata dialam buana, masihlah kita bisa memperbaiki agar tiada penyesalan nampak bagimu dihadapan-Nya. Namun apalah daya, manusia memanglah tempatnya penyesalan bersandar.
Namun bagi orang-orang yang merendah diri selama hidup didunia dan setelahnya. Mereka menaati apa yang dilarang dan apa yang dianjurkan oleh penguasa semesta raya Allah Maha Mulia dan rasul-rasulnya. Maka bagi mereka adalah suatu janji yang nyata yang telah diberitakan Allah maha mulia didalam Al-quran, syurga yang didalamnya dipenuhi dipan, baju sutera, sungai yang mengalir dibawahnya. Maka nikmat mana yang engkau lupakan keniscayaannya?Sudah seharusnya kita mengerti dan menyadari bahwa hidup dibumi ini bukanlah untuk berkuasa, berkuasa pada kehendak, diri, kemauan, hawa nafsu dan kepastian yang disesatkan kesombongan. Kehidupan sejatinya hanya untuk merendah pada yang berkuasa, kehidupan adalah untuk menghormati, dan tunduk pada yang berkuasa.

Saturday, November 12, 2016

Penghianatan dan Penyelamatan..

Engkau yang sedang terluka oleh pengkhianatan, dengarlah ini …

Pembalasan tercantik untuk dia yang mengkhianati cintamu, adalah menjadi pribadi yang diinginkan oleh orang-orang yang lebih baik daripadanya.

Jangan turunkan kelas pribadimu karena kepalsuannya.

Jangan rusak daya tarikmu karena dustanya.

Jangan redupkan sinar keindahan wajahmu karena keburukan hatinya.

Dan jangan turuti kecenderungan umum untuk mengambil apa pun sebagai penggantinya agar engkau tak merasa dibuang.

Engkau lebih berkelas daripada itu.

Indahkanlah dirimu. Gembirakanlah hatimu dalam pergaulan yang lebih terhormat.

Memang sulit untuk melihat kebaikan di balik luka pengkhianatan.

Tapi bersabarlah.

Jadilah pribadi yang lebih menarik bagi orang-orang yang lebih berkelas daripada seorang pengkhianat cinta.

Engkau akan mensyukuri ini nanti, karena sesungguhnya pengkhianatannya adalah penyelamatanmu.

Uuuh … indah sekali ya?

Katakanlah …

"Pengkhianatannya adalah penyelamatanku."

Smile please?!

Thursday, November 10, 2016

Kebahagiaan Dari Segala Arah

Semua orang kepengin bahagia, tapi nggak semua orang mau berusaha untuk bahagia.
Bahagia itu harus diusahakan dulu sendiri. Kalau menggantungkan kebahagiaan ke orang lain ya repot juga yes. Karena, orang lain yang kita "gantungi" bahagia itu juga bisa jadi sedang mencari bahagianya sendiri.
Punya uang banyak bukan jaminan bahagia. Banyak orang kaya yang nggak bahagia. Cinta? Banyak kan yang galau karena cinta?
Bahagia itu, menurutku, masalah pribadi antara kita dengan diri kita sendiri. Bahagia gak bisa dicari di luar, kalo diri kita gak/belum bahagia. Orang yang bahagia juga mereka yang mau menerima dirinya sendiri apa adanya, menerima kenyataan dengan ikhlas.
Kebanyakan orang yang bahagia itu, menurut pengamatanku, adalah mereka yang tenang. Bukan pendiam ya, tapi tenang. Orang bisa tenang bukan karena nggak punya masalah. Semua orang pasti punya masalah, bukankah?
Orang yang bahagia juga adalah mereka yang selalu bersyukur & nggak membiarkan pikiran buruk melintas dalam kepalanya. Namanya manusia, nggak mungkin sih nggak punya pikiran & perasaan buruk, tapi bisa kan dikeluarkan? Bisa. Kalo mau.
Kepala yang tadinya cuma diisi keluhan atau keinginan untuk balas dendam, bisa diganti dengan bersyukur & ikhlas. Kalo pikiran kita ikhlas, hati kita jadi ikutan bersyukur - meskipun sebenarnya keadaan sedang buruk banget. Dan yang nggak kalah penting adalah memilih orang-orang yang berada di sekitar kita. Pengeluh akan membuat kita jadi pengeluh juga.
Bukan cuma orang, tapi juga foto, lagu, cerita yang sedih akan membuat kita ikut sedih. Cari yang bikin bahagia dong.
Bahagia itu nggak harus punya alasan. Bahagia itu bahagia dengan apa yang ada, dengan apa yang kita punya. Kalau kita sedang bahagia, kita akan lebih banyak memberi. Dan orang lain pun akan ikut bahagia. Yay!
Intinya, bahagiakan diri sendiri dulu yuk, sebelum membahagiakan orang lain. Dan jangan berharap kebahagiaan dari orang lain.

Monday, August 1, 2016

Yesterday Today Tomorrow

Banyak orang yang stress karena memikirkan masa lalu atau masa depan mereka. Memang, pengalaman dari masa lalu adalah hal yang paling berharga yang kita dapatkan, dan itulah yang membuat kita tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Masa depan pun adalah suatu hal yang penting, karena di masa deppan kita pun akan menikmati apa yang sudah kita kerjakan sekarang. Namun apabila semua itu kita fikirkan secara bersamaan dengan masa kini, maka kita akan senantiasa stress luar biasa dalam kehidupan kita, apalagi ditambah dengan semua permasalahan yang ada di kehidupan kita. Semua pasti ada porsinya, tiap-tiap masa bisa kita fikirkan pada waktu dan kondisi yang tepat, ada baiknya kita membuat rancangan atau planning yang simple tentang masa depan, dan ada kalanya kita bisa mengenang masa lalu hanya dalam sebatas “Flashback” saja, tidak perlu berlama-lama. Nah yang menarik di saat-saat ini adalah kita mulai menggunakan imajinasi kita untuk merubah apa yang selama ini kita lakukan. Semua orang pasti mempunyai kekuatan untuk merubah hidupnya, itu sudah pasti dan mutlak, permasalahannya adalah pada tingkat kemauan mereka saja. Banyak sekali orang yang telah merencanakan kehidupannya sebaik mungkin, dan karena salah perhitungan sedikit saja, maka mereka anggap kehidupan mereka telah hancur. Kita terlalu gampang putus asa, sebenarnya apa yang rusak bisa saja diperbaiki, atau dicari jalan keluar lain. Banyak sekali dari kita yang langsung menyerah hanya karena kerusakan sedikit dari rencana kita, hebatnya lagi, kita lebih suka untuk murung berhari-hari hanya untuk memikirkan kegagalan dan nasib kita. Lucunya lagi, kita punya masalah yang banyak, dan kita lebih suka mengikutsertakan masalah-masalah itu. Bayangkan saja, masalah percintaan digabungkan dengan masalah keluarga, ditambah lagi dengan pergaulan dan akademik, bidangnya saja sudah bercampur aduk seperti itu, namun masih saja difikirkan dalam waktu yang lama. Apakah kita lebih suka untuk tertidur ketika kita jatuh daripada bangun dan mulai berjalan kembali? Apabila jawaban anda “Ya” maka anda hanyalah pribadi yang lebih suka menikmati kegagalan daripada kesuksesan. Anda bangga dengan pendirian anda yang seperti itu? Pendirian yang memalukan dan sesat seperti itu hanyalah cocok bagi mereka yang telah kehilangan jati diri mereka sebagai manusia, ingat “Kehilangan” bukannya “Belum Menemukan”. Lalu bagaimana sebenarnya pribadi yang baik dalam menjalani kehidupan? Pribadi yang baik ialah mereka yang telah jatuh dan segera berdiri dan kembali berjalan, penderitaan kita saat kita jatuh bukanlah sesuatu yang untuk kita nikmati, namun sesuatu yang untuk kita pelajari dan ingat baik-baik sehingga kita tidak akan mengulang kesalahan kita lagi. Masa lalu biarlah berlalu, apabila kita teringat akan masa lalu, biarlah itu menjadi intermezzo dalam kehidupan kita saja. Masa depan memang penting, bentuklah masa depan dari sekarang, perbuatlah hal-hal yang berguna mulai dari sekarang, dan tekunilah kegiatan tersebut dan kembangkan menjadi kegiatan yang lebih baik tiap kali kita melakukannya. Tidak perlu memikirkan masa depan seperti apa, karena Tuhan telah merancang kehidupan kita sebegitu indahnya, dan kitalah yang sebenarnya kesusahan untuk memahami pemberian Tuhan yang indah itu. Tetaplah percaya, tetaplah bersyukur, dan tetaplah setia pada kebaikan yang telah anda lakukan dan jalani selama hidup ini. :)

Tuesday, July 26, 2016

Bahagia Gak Mesti Punya Kan?

Bahagia itu berhenti mengharapkan sesuatu dan menikmati apa yang ada sekarang ☺
Segala yang dibutuhkan akan diberikan oleh Semesta pada waktunya.
Kalau sekarang belum, itu karena kita sebenarnya belum butuh.
Dan kadang penolakan itu hal yang baik.
Bisa jadi penolakan itu sebenarnya malah menjauhkan kita dari hal (yang lebih) buruk.
Ketika dihadapkan dengan sebuah masalah, sebenarnya yang harus diperbaiki bukan masalah itu, tapi cara berpikir kita. Coba deh ☺
Hidup ini sebenarnya sederhana.
Apa yang kita berikan kepada hidup, akan dikembalikan kepada kita.
Pilih yang baik. Berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan hidup ☺


"Happily Ever After starts every time you woke up."